Oleh : Naila Yumna Salsabila. Aku iri denganmu Kala kau terbangun oleh suara merdu Ibumu, Disuguhi sepiring roti dan susu Langkah kaki menuju tempat menimba ilmu. Sedangkan kami? Kemana Ibu? Dimana ayahku? Dan pagi yang seharusnya dipenuhi canda tawa adik-adikku? Fajar kami disambut suara rudal dan peluru. Raung sirine menjemput tangis anak-anak mencari ibu. Desing senjata memecah tangis pilu Bahkan sang mentari takut tersenyum padaku. Duhai, sungguh aku iri Dengan tempat mengadu yang tak kau syukuri Menyambutmu sepulang sekolah dalam kehangatan canda tawa nanti ramah Mamun menapa mereka menyakiti ibu? Menembak ayahku? Kenapa mereka terjunkan rudal untuk mengambil teman-temanku? Merampas tanahku, Tempat ibadahku. Kemanakah keadilan itu? Apakah hanya karena kami anak-anak Palestina? Apakah karena kami menganut agama yang berbeda? ` Siangmu ceria, bermain bersuka ria Sedangkan kami, adakah kesempatan bagi kami, untuk tak menangis barang sebentar saja? Pemandangan kami hanya jet-je
oleh : Anina Sinai Judul Buku : Rahasia Aisyah Penulis : Naila Yumna Salsabila Penyunting : Dadan Ramadhan dan Saptorini Cetakan Pertama : Desember, 2016 Penerbit : Mizan Jumlah Halaman : 108 halaman ISBN : 978-602-420-060-2 Ammar menyalakan keran air, tetapi airnya tidak keluar. Tak lama, keran itu justru mengeluarkan darah. “Hah, kok darah?” Ammar sangat kaget. Tiba-tiba ada suara, “tidak usah mandi! Kamu sudah menghabiskan air di dalam perutku! Sekarang kamu sudah tahu akibatnya.” “Ka … ka … kamu siapa?” “Aku adalah Bumi! Persediaan airku habis karena kamu! Sekarang kamu yang harus tanggung jawab!” Tiba-tiba, keluar tangan-tangan panjang dari lubang saluran air yang berusaha menangkap tubuh Ammar. (Balas Dendam Bumi, hal 59) Aisyah adalah murid baru yang dicap sombong oleh teman-temannya. Setiap hari dia berangkat sekolah naik taksi. Di sekolah Aisyah tidak mau bergabung dengan temannya, ketika ada y